Imam Syafi'i dan syiah

Saya sering melihat orang mengatakan kalau Imam Syafi'i seorang syi'i dengan dalil

إن كان رفضا حب آل محمد # فليشهد الثقلان أنى رافضي

"Jika karena mencintai keluarga Nabi Muhammad di sebut sebagai rofidhi...
Maka saksikanlah wahai jin dan manusia kalau aku ini adalah seorang rofidhi"

Kesimpulan kalau Imam Syafi'i seorang syi'i adalah kesalahan fatal dan jauh dari kebenaran.

Syair itu menunjukkan temtang kecintaan beliau terhadap ahlu bait dan itu di karenakan ada sekelompok orang yg mengatakan kalonorang yg mencintai ahlu bait adalah syiah...

Padahal kalo di gali lebih dalam, Imam Syafi'i adalah orang yang sangat mencela syiah. Coba kita buka² kitab manaqib Imam syafi'i karya Imam Baihaqi...disana di tulis

أجيز شهادة أهل الأهواء كلهم إلا الرافضة فإنهم يشهد بعضهم لبعض

"3Aku membolehkan persaksian semua ahli bid'ah kecuali syi'ah rofidhoh, karena mereka itu saling memberi 'kesaksian baik' antara yang satu dengan yang lain"

Masih di dalam manaqib Syafi'i, Yunus bin Abdul A'la mengatakan

سمعت الشافعى إذا ذكر الرافضة عابهم أشد العيب فيقول: شر عصابة

"Aku pernah mendengar Imam Syafi'i bila menyebut kelompok syi'ah rofidhoh beliau mencela mereka dengan celaan yang paling buruk, lalu beliau mengatakan: "Mereka itu komplotan paling jahat".

Jadi memahami bait syair Imam Syafi'i di atas tidak bisa langsung di klaim kalo Imam Syafi'i adalah syi'i.



قل إن كان للرحمن ولد فأنا أول العابدين

"Katakanlah (Hai Muhammad), jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang pertama kali memuliakan (menyembah) anak itu".

Logika sederhana sebagai seorang muslim akan menolak pendapat yang mengatakan kalo Allah Ta'ala punya anak. Maha Suci Allah dari yang demikian karena ayat tsb di atas adalah bentuk bantahan kepada kaum musyriki  yang mengatakan Allah beranak dan di peranakkan. Sungguh jauh dari ajaran Rasulullah karena sangat jelas Allah Ta'ala Maha Suci dan Maha Tinggi dari prasangka orang2 yang melampaui batas seperti itu

سبحانه وتعالى عما يقولون علوا كبيرا

"Maha Suci dan Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya" (al Isra': 43).

Beliau Imam Syafi'i juga mencontoh apa yang telah di sampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits tentang wanita Bani Makhzum yang mencuri dan mengutus Usamah agar meminta keringanan agar tidak dipotong tangan...dan Rasulullah menolak. Di akhir hadits tsb  Rasulullah mengatakan

وأيم الله، لو أن فاطمة بنت محمد سرقت لقعت يدها

"Demi Allah, seamdainya Fathimah binti Muhammad mencuri pasti aku potong tangannya"

Dalam riwayat yang lain di katakan

والذى نفس محمد بيده، لو أن فاطمة بنت محمد سرقت لقطعت يده

"Demi Allah yang jiwa Muhammad ada di tangan NYA, seandainya Fathimah binti Muhammad mencuri, niscaya pasti aku potong tangannya"

Apalah berarti Fathimah seorang pencuri???
Apakah Fathimah akan mencuri???

Tidak...!!! Itu adalah perkataan Rasulullah yang memgagungkan akhlak Fathimah yang di beri kebersihan hati dari sifat² tercela. Mustahil seorang Fathimah mencuri atau akan mencuri...

Begitu juga Imam syafi'i, seorang yang snagat keras  terhadap syi'ah tak akan bergabung dengan syi'ah.

Wallahu a'lam

Kontributor
Mbah harun

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fiqh Tahawwulat bagian 3

Fiqh Tahawwulat bagian 1

Hadits Penciptaan