Fiqh Tahawwulat bagian 1


RUKUN AGAMA ADA 4

Kemarin sudah disampaikan soal rukun agama ada 4, yaitu Iman, Islam, Ihsan dan Fiqh Tahawwulat berdasarkan Nash Hadits riwayat Sahabat Umar bin Khotob.

Didalam hadits yang panjang tersebut secara urut Jibril AS menanyakan 4 hal kepada Rasulullah SAW:
1. Iman
2. Islam
3. Ihsan
4. Kiamat

Bisa diketahui melalui konteks hadits tersebut bahwasanya rukun agama ada empat, sebagaimana yang di konfirmasi dengan sabda Rasulullah SAW: “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan perkara agama kalian”. Juga di kuatkan dengan makna dari arti-arti firman Allah SWT di surat al-Jum’ah Ayat 2: (هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ)

“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri”
Dan coba perhatikan lanjutan Ayat tersebut. Disana ada lanjutan Ayat: (يَتْلُوا عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ)

Sekarang di urai satu-satu.

Menurut Habib Abu Bakar al Adni يَتْلُوا عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ merupakan petunjuk dari Allah yang disampaikan melalui Jibril AS kepada Nabi Muhammad SAW, sahabat dan seluruh Umat islam tentang Ilmu tanda-tanda kiamat dan perubahan yang terjadi pada umat.

Sedangkan lafadz وَيُزَكِّيهِمْ merupakan bagian atau fungsi dari rukun agama yang berupa Ihsan. Jiwa yang bersih akan bisa di raih dengan Ihsan.

Kemudian وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ sudah pasti Kitabullah sebagai pedoman untuk menjalankan syariat secara sempurna.
Dan di lanjutkan dengan وَالْحِكْمَةَ yang diambil dari Sunnah Nabawiyyah. Karena hadits atau sunnah Nabi baik yang fi'liyyah, qauliyah maupun taqririyah ada hikmah yang di siapkan oleh Allah untuk pelakunya.

Jadi dalam potongan ayat وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ kita mendapat pelajaran tentang Ilmu Aqidah, Syari’ah Dan Tingkatan Suluk untuk memperkokoh keimanan.

Iman adalah ilmu Aqidah, Islam adalah Syari'ah dan Ihsan adalah Tingkatan Suluk dan kemudian tercapai ma'rifat billah.

Dan yang terakhir وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ dimaksudkan mereka tidak mengetahui tanda2 ini, yaitu tanda akhir zaman, tanda2 shughro, wustho dan kubro, maka لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ kesesatan mengintai setiap saat.

Mafhum nya adalah kenapa mereka tersesat? Karena mereka tidak tau atau tidak mau tau dengan tanda2 yang sudah disampaikan oleh Allah Ta'ala. Sehingga tidak mengherankan kalau Rasulullah lebih khawatir terhadap Ulama su' daripada Dajjal. Wal 'iyadzu billah

Bersambung...

Source,
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10210989546516377&id=1285701035

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fiqh Tahawwulat bagian 3

Hadits Penciptaan