Fiqh Tahawwulat bagian 2

FIQH TAHAWWULAT

Pelajaran 2

Kesatuan Obyektifitas dan Kesatuan Syariat Yang Terdapat Pada Hadits Jibril AS

Maksud dari kesatuan obyektifitas (topik) yaitu Nash Nabawiy yang terdapat (pada hadits Jibril AS) mengandung empat subyek yang terkumpul yang sebagian subyek mengikuti subyek yang lain.

Jadi dalam hadits Jibril yang panjang tsb ada 4 unsur yang tidak bisa dipisahkan, yaitu Iman, Islam, Ihsan dan Kiamat adalah satu kesatuan dan terjadi pelajaran dalam satu waktu pula.

Adapun maksud dari kesatuan menurut syariat yaitu terkumpulnya empat konteks yang menghususkan ilmu rukun-rukun agama didalam kesatuan syariat, yang sebagian rukun menopang rukun yang lain. Sebagaimana yang dinyatakan dalam sabda Nabi SAW:
وَيُعَلِّمَكُمْ أَمْرَ دِيْنَكُمْ
“Bermaksud mengajarkan perkara agama kalian”

Dan sebagaimana seluruh ulama ushul menyebut hadits Jibril AS dengan hadits Ummu Sunnah.

Makanya Al Imam Bukhori telah menganggap tentang rukun agama ada empat ketika memberi judul pada hadits Jibril AS dan memberi nama kiamat dengan ILMU sebagaimana pernyataan nya: 
بَابُ سُؤَالِ جِبْرِيْلِ النَّبِيَّ ﷺ عَنِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ وَالْإِحْسَانِ وَعِلْمِ السَّاعَةِ
“Bab Pertanyaan Jibril Kepada Nabi SAW Tentang Iman, Islam, Ihsan dan Ilmu Tentang Hari Kiamat”.

Dan Nabi SAW Menjelaskan (rukun-rukun agama) kepada Jibril, kemudian Nabi berkata (kepada Umar): “Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian”. Maka dijadikanlah semuanya itu sebagai agama.

Dan sebagian ulama menambahkan judul didalam Shahih Muslim: 
بَابُ بَيَانِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ وَالْإِحْسَانِ وَأَشْرَاطِ السَّاعَةِ
“Bab Penjelasan Tentang Iman, Islam, Ihsan dan Tanda-Tanda Kiamat”

Jadi secara singkat dikatakan bahwa agama Islam ini ada 4 hal yang harus ada dan di ketahui oleh setiap pemeluknya sesuai dengan Hadits UMMU SUNNAH tersebut, yaitu IMAN, ISLAM, IHSAN dan ILMU TENTANG KIAMAT

Wallahu a'lam

Bersambung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fiqh Tahawwulat bagian 3

Fiqh Tahawwulat bagian 1

Hadits Penciptaan